Kumpulan peribahasa huruf D

peribahasa merupakan rangkaian suatu kalimat yang bukan makna sebenarnya. Jadi peribahasa bisa dikatakan sebuah bentuk komunikasi yang harus di kaji ulang tentang kandungan makna yang terdapat dalam kalimat tersebut.


Peribahasa bisa juga dikatakan sebagai sebuah istilah, atau bahasa perumpamaan untuk menyatakan sebuah kondisi tertentu. Peribahasa juga banyak terdapat pada campuran bahasa Melayu, bahasa Indonesia dan bahasa daerah-daerah yang berada di Negeri Indonesia.

Nah, bagi Anda yang penasaran akan peribahasa dan makna yang terkandung di dalamnya, silahkan pelajari berbagai istilah yang telah berhasil admin kumpulkan dibawah ini.

"Dahan pembaji batang."

Menggunakan harta kekayaan milik tuannya/atasannya.

"Dagangan bersambut yang dijualnya."

Cerita dari orang lain yang diceritakannya.

"Dada manusia tidak dapat diselam."

Pengetahuan (pemikiran) seseorang tidak dapat diduga.

"Dalam berselam, dangkal berjingkat."

Penghasilan yang dipadakan/dicukupkan.

"Dalam dua tengah tiga."

Tidak jujur.

"Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa tahu."

Pengetahuan (pemiikiran) seseorang tidak dapat diduga.

"Dalam lautan dapat diduga, dalam hati siapa tahu."

Tak dapat kita mengetahui isi hati orang lain.

"Dalam menunduk dia menyonggeng."

Dari sikap terlihat ia menerima dengan baik, tetapi sebenarnya hatinya membantah.

"Dalam menyelam, cetek bertimba."

Penghasilan yang dipadakan/dicukupkan.

"Dalam pisang setandan, sebuah ada juga yang tidak baik."

Dalam satu keluarga itu, seorang ada juga yang tidak baik.

"Dalam rumah membuat rumah."

Mencari keuntungan atas pengeluaran orang lain.

"Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan."

Telah diketahui dengan baik/benar tujuan atau maksud seseorang. (ajuk = duga)

"Dapat dihitung dengan jari."

Sangat sedikit.

"Dapat durian runtuh."

Mendapatkan keuntungan tanpa harus bersusah-payah.

"Dapat harta karun."

Mendapatkan keuntungan tanpa harus bersusah-payah.

"Dapat harta timbul."

Mendapatkan keuntungan tanpa harus bersusah-payah.

"Dapat kijang teruit."

Mendapatkan keuntungan tanpa harus bersusah-payah.

"Dapat tebu rebah."

Mendapatkan keuntungan tanpa harus bersusah-payah.

"Dapur tidak berasap."

Sangat miskin, hingga untuk makan pun tidak cukup.

"Darah setampuk pinang."

Belum berpengalaman.

"Dari ajung turun ke sampan."

Diturunkan pangkat/jabatannya.

"Dari jauh diangkat telunjuk, kalau dekat diangkat mata."

Umpat/caci-maki karena perilaku yang tidak senonoh.

"Dari lecah, lari ke duri."

Menghindarkan diri dari kesulitan yang kecil, namun akhirnya mendapatkan kesulitan yang lebih besar.

"Dari semak ke belukar."

Menceraikan isteri yang jahat, namun kemudian menikah lagi dengan wanita yang lebih jahat.

"Dari telaga yang jernih, tak akan mengalir air yang keruh."

Dari sifat orang yang mulia, tidak akan muncul budi bahasa dan perilaku yang kasar/tidak baik.

"Dari telaga yang keruh, tak akan mengalir air yang jernih."

Dari orang yang tabiatnya jahat, tidak akan muncul budi bahasa dan perilaku yang baik.

"Daripada cempedak baiklah nangka, daripada tidak baiklah ada."

Lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali.

"Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah."

Lebih baik mati daripada harus menanggung malu yang teramat sangat.

"Daripada hidup bergelumang tahi, lebih baik mati bertimbun bunga."

Lebih baik mati daripada harus menanggung malu yang teramat sangat. (bergelumang = berlumur)

"Daripada segenggam jadi segantang."

Bernasib baik/mujur.

"Datang nampak muka, pergi nampak belakang."

Datang dengan baik-baik, pergi pun harus dengan baik juga; datang dan pergi bertamu hendaklah memberitahu/bersalam.

"Datang seperti ribut, pergi seperti semut."

Tentang penyakit.

"Datang tak berjemput, pulang tak berantar."

Atas kemauannya sendiri.

"Datang tampak muka, pergi tampak punggung."

Waktu datang baik, perginya pun harus baik pula.

"Datang tiada dijemput, dihalau dia berpaut, salah hemat kita diangkut."

Tentang penyakit.

"Datar bagai lantai papan, licin bagai dinding cermin."

Sangat adil.

"Daun dapat dilayangkan, getah jatuh ke perdu juga."

Tidak sama/setara antara kasih sayang yang diberikan kepada anak sendiri dengan kasih sayang yang diberikan kepada anak saudara.

"Daun keladi dimandikan."

Memberikan nasihat/ajaran yang sia-sia.

"Daun mengenalkan pohonnya."

Dari perilaku dan budi bahasa dapat diketahui mengenai asal-usulnya.

"Daun mengenalkan pohonnya."

Dari perilaku dan budi bahasa dapat diketahui mengenai asal-usulnya.

"Daun nipah dikatakan daun labu."

Segan/enggan untuk bertanya/mencari tahu yang akhirnya dapat menimbulkan kesalahpahaman.

"Daun telah melayang, buah jatuh ke perdu juga."

Tidak sama/setara antara kasih sayang yang diberikan kepada anak sendiri dengan kasih sayang yang diberikan kepada anak saudara.

"Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal juga."

Orang yang tidak berbudi pekerti walaupun banyak pengetahuannya sekalipun, akan ketahuan juga asal-usulnya; yang berguna tetap tinggal, tetapi yang tidak berguna dibuang.

"Degar-degar merapati."

Perselisihan internal keluarga yang semakin merapatkan hubungan. (degar-degar = bunyi kayu dipukul)

"Dek sukar berkampuh ijuk, nan adat diturut juga."

Adat yang tidak boleh ditinggalkan, walaupun hidup dalam kemelaratan.

"Dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk."

Perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

"Dekat mencari bubu, jauh mencari suku."

Dalam soal yang penting atau sulit, orang berdamai dengan keluarga yang terdekat lebih dahulu.

"Dekat tak tercapai, jauh tak berantara."

Sesuatu yang diinginkan, tetapi tidak berdaya/tidak mampu untuk meraihnya.

"Dendang menggonggong telur."

Orang bodoh yang berpakaian bagus.

Popular posts from this blog

Kumpulan arti nama Jawa huruf M

Arti kata bahasa Sunda huruf B

Arti kata bahasa Sunda huruf E